Bandung —
Harga tanah yang tinggi dan harga rumah yang terus naik membuat defisit pasokan rumah (backlog) meningkat. Karena itu, pemerintah seharusnya bisa mencari solusi pembiayaan perumahan bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), salah satunya berupa secondary mortgage.
Hal tersebut disampaikan oleh Mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Akbar Tanjung dan Mohammad Yusuf Asy’ari dan Deputi Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo saat ditemui di Jakarta, Senin (21/10).
Akbar Tanjung mengungkapkan, pemerintah membiarkan masalah tanah ini naik begitu cepat, sehingga berdampak kepada kenaikkan harga rumah bersubsidi dan masyarakat MBR tak mampu lagi membeli rumah, karena sudah tidak terjangkau harganya. Belum lagi masalah ada kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang memicu kenaikkan harga rumah berikutnya.
“Seharusnya pemerintah bisa mencari solusi yang pas dengan mencari sumber-sumber pembiayaan dengan suku bunga yang murah, seperti secondary mortgage, atau sumber lainnya,” kata Menpera periode 1993-1998 ini.
Sumber