Pasar Properti 2014 di Jawa Barat Bakal Stagnan

oleh pada Rabu, 23 Oktober 2013
Pasar Properti 2014 di Jawa Barat Bakal Stagnan Bandung
Pasar Properti 2014 di Jawa Barat Bakal Stagnan
Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI)Jawa Barat memprediksi pasar properti di Jabar pada 2014 akan stagnan atau tidak mengalami pertumbuhan.

Ketua REI Jabar Yana Mulyana mengatakan para pengembang sudah tak sanggup untuk mengembangkan bisnis properti karena berbagai faktor, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, bahan bangunan, tarif dasar listrik, penerapan LTV, dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

“Pertumbuhan properti 2014 di Jabar saya prediksi 0%. Tidak akan ada pertumbuhan karena para pengembang sudah tak sanggup mengembangkan bisnis properti,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/10).

Menurutnya, kondisi pasar properti 2014 di Jabar akan jauh berbeda dibandingkan dengan 2013 yang masih tumbuh 10%.

Penurunan pertumbuhan ini sudah dirasakan sejak kuartal tiga 2013. Penurunan pertumbuhan paling besar terjadi pada bisnis properti kelas bawah seperti rumah bersubsidi. Para pengembang bisnis properti di kelas ini sudah tak sanggup membangun rumah dengan harga Rp88 juta karena kenaikan harga bbm, tarif dasar listrik, dan harga bangunan.

Akibatnya target pembangunan rumah bersubsidi yang ditetapkan pemerintah sulit dicapai. Yana memprediksi, realisasi pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hanya 40.000 unit hingga akhir 2013, sedangkan pemerintah pusat menargetkan pembangunan rumah murah di Jabar sebanyak 70.000 unit pada 2013.
Realisasi pembangunan rumah MBR ini diprediksi semakin merosot pada 2014, yang hanya mencapai 10.000 unit.

Untuk mengantisipasi hal ini, Yana berharap pemerintah segera menentukan besaran kenaikan harga rumah MBR

Sumber

Terkait